Sabtu, 07 Juli 2012

Bupati Panen Raya Kedelai


Sektor pertanian khususnya tanaman padi, menjadi persoalan utama di Purworejo. Warga Purworejo yang jumlahnya mencapai 780 ribu jiwa makan nasi semua, sementara lahan tanaman padi semakin sempit. 

Oleh karena itu, perlu dilakukan penganekaragaman makanan. Hal itu dikatakan Bupati Purworejo Drs H Mahsun Zain MAg pada panen raya dan penanaman kedelai, di Desa Bayem Kecamatan Kutoarjo, Rabu (4/7). Kegiatan diikuti para penyuluh lapangan dan petani desa Bayem yang tergabung dalam Gapoktan Berkah, 

Bupati menyampaikan, saat ini Purworejo masih surplus sekitar 1025 ton beras. Namun menyempitnya lahan subur, harus diantisipasi dengan upaya keanekaragama makanan. Apalagi, dalam skala global, kini dunia juga mengalami kelangkaan pangan dan air.

Untuk itu, menurutnya, perlu adanya modernisasi tanam padi agar produksinya semakin naik/bertambah. Menaikkan produksi padi juga harus ada perbaikan infrastrutur sebagai pendukung seperti pembangunan saluran irigasi yang sekarang masih banyak yang rusak/tidak berfungsi dengan baik, sehingga mengakibatkan tanaman padi tidak bagus. 

“Disamping itu, kerja keras secara sinergi antara para penyuluh dengan petani juga harus terus ditingkatkan lagi, berkordinasi lagi dengan baik guna membahas, membuat solusi bagi petani agar hasil produksinya semakin meningkat,”harapnya.

DR Ir Tri Sudaryono MS dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Jawa Tengah dalam sambutannya mengatakan, kegiatan panen raya dan penanaman kedelai di Desa Bayem merupakan hal yang strategis untuk mendukung program peningkatan produksi pertanian di Jawa Tengah. Ini sinergi dengan keputusan Menterian Pertanian dimana salah satu isinya yaitu meningkatkan pertanian dengan  inovasi baru, varietas unggul baru melalui tanaman padi.

Pada tahun 2014 nantinya diharapkan bisa surplus 75,7 juta ton gabah kering. Disamping itu, juga ada empat komoditas di Jawa Tengah yang menjadi prioritas yaitu adanya surplus  10 juta ton beras, 29 juta ton jagung, 2,7 juta ton kedelai, 5,7 juta ton gula dan 0,5 juta ton daging. “Ini sangat dibutuhkan sinergi dengan kegiatan untuk mendukung program pertanian, dan penyuluh agar selalu melakukan pendampingan dengan petani,” katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berlanggan artikel Blogtegal via e-Mail