Senin, 29 April 2013

Siswa SMKN 4 Purworejo Maju Lomba Dayung


Selama dua hari, 27 – 28 April 2013, Lima Taruna/Taruni SMKN 4 Purworejo giat berlatih dayung perahu karet di Saluran Irigasi Boro, Banyuurip Purworejo. Latihan dipandu oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Tim SAR Kabupaten Purworejo.

Latihan diadakan dalam rangka persiapan menuju Lomba Dayung Perahu Karet di Teluk Awur Jepara awal Mei mendatang. “SMKN 4 maju mengikuti lomba setelah didaulat mewakili Kwartir Cabang (Kwarcab) Purworejo,” kata Kepala SMKN 4 Purworejo, Dra Indriati Agung Rahayu MPd.

Dijelaskan, nomor yang dilombakan adalah kecepatan dengan jarak tempuh 150 meter. Dalam lomba para peserta akan menggunakan perahu karet oval di perairan Teluk Awur Jepara. “Kami menerjunkan tim dayung dengan kekuatan dua taruni dan tiga taruna,” tambahnya.

Diklatpim Kabupaten Malang OL di Purworejo


Sebanyak 40 orang peserta Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim) tingkat III angkatan 223 Kabupaten Malang, melakukan observasi lapangan (OL) di Kabupaten Purworejo selama tiga hari. Peserta dimpimpin Kepala Badan Diklat Ir Endi Kusairi MSi, diterima Plt Asisten III Sekda Drs Sigit Budimulyanto MM, Senin (29/4), di ruang Arahiwang Setda. Hadir mendampingi antara lain Kepala BKD, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pengairan dan Inspektur.

Diinformasikan oleh pimpinan rombongan bahwa observasi lapangan merupakan penerapan dari materi pembelajaran Diklatpim III, melalui upaya mencocokkan antara teori, pengalaman ditempat tugas, dengan kenyataan yang diamati di tempat observasi. Sedangkan lokasi observasi di Dinas Kesehatan, Dinas Pengairan dan Kecamatan Purworejo.

“Melalui observasi lapangan ini, peserta diharapkan dapat melihat sejauhmana teori ilmu pengetahuan yang diperoleh di kelas, dapat dterapkan atau diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas. Dusamping itu, bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi serta mengidentifikasi permasalahan pelayanan publik, menganalisis dan mencari pemecahan masalah, serta menyusun dan mempresentasikan laporan hasil observasi,” paparnya.

Peserta, sebanyak 40 orang terdiri 23 laki-laki dan 7 perempuan. Mereka dari jajaran eselon III-A/B dari lingkup SKPD Pemkab Malang. Ditambahan bahwa jumlah aparatur yang dimiliki ada 17.202 pegawai negeri sipil (PNS), dan hampir mencapai 20.000 orang termasuk pegawai kontrak daerah/ PTT. Kabupaten Malang memiliki penduduk 3.043.613 jiwa, dan terbesar kedua setelah Kota Surabanya.

Assisten Sigit Budimulyanto pada kesempatan tersebut mengungkapkan rasa bangganya karena Kabupaten Purworejo menjadi obyek Observasi Lapangan Diklatpim Tingkat III Kabupaten Malang. Padahal biasanya justru Kabupaten Malang-lah yang sering menjadi obyek Observasi Lapangan. “Oleh karena itu, kami menyampaikan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada Pemerintah Kabupaten Malang atas kepercayaan ini,” ungkapnya.

281 Mahasiswa UMP Diwisuda


Rapat Senat Terbuka dengan acara Wisuda Sarjana Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP) Periode April 2013, lulusannya masih didominasi perempuan. Dari total keseluruhan mahasiswa UMP yang jumlahnya 281 orang, 166 orang wanita dan 115 orang adalah laki-laki.

Acara wisuda berlangsung di ruang Auditorium UMP, Sabtu (27/4), dipimpin oleh Rektor UMP Drs H Supriyono MPd dan didampingi oleh Pembantu Rektor I Prof DR Sugeng Eko Putro Widoyoko MPd, Pembantu Rektor II Drs H Ashari, Pembantu Rektor III Istiko Agus Wicaksono SP MSc dan Pembantu Rektor IV Drs H Mustofa Basir.

Dalam wisuda tersebut, juga dilaksanakan peresmian gedung Laboratorium Terpadu dan peletakan batu pertama pembangunan gedung perkuliahan  Kampus 2 UMP. Peresmian gedung laboratorium terpadu dan peletakan batu pertama pembangunan gedung perkuliahan kampus 2 UMP, dilakukan oleh Prof DR HA Malik Fajar MSc. Hadir pula dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Koordinator Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah, Majelis Dikti Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pimpinan Muhammadiyah Jawa Tengah, Bupati Purworejo dan Anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Purworejo, serta Pimpinan Perguruan Tinggi (PT)  di Purworejo.

Rektor UMP Drs H Supriyono MPd dalam pidato wisuda menyampaikan, wisuda sarjana UMP terdiri dari berbagai program studi (Prodi) yaitu Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Prodi Pendidikan Ekonomi, Prodi Pendidikan Matematika, Prodi Pendidikan Fisika, Prodi Pendidikan Teknik Otomotif, Prodi Manajemen, Prodi Agribisnis, dan Prodi Teknik Sipil.

Disampaikannya, untuk lulusan usia termuda yaitu Dyah Restu Rahayu dari Prodi Pendidikan Matematika, yang lahir di Kebumen, 12 September 1991 (21 Tahun 7 Bulan). Sedangkan mahasiswa yang lulus dengan predikat cumlaude dengan IPK 3,50 dengan masa studi 3 tahun 7 bulan adalah Itok Hindarto dari Prodi Manajemen.

Drs H Supriyono MPd juga menyampaikan bahwa wisuda ini menjadi salah satu wujud pertanggungjawaban universitas kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah. “Kami mengucapkan terima kasih kepada wali wisudawan dan masyarakat yang telah mempercayakan putra-putrinya untuk dididik di UMP, dan tidak usah jauh-jauh ke daerah lain. Insya Allah kami kami terus berusaha secara sungguh-sungguh melaksanakan amanah mendidik mahasiswa dengan sebaik-baiknya. Untuk itu, kami berusaha untuk meningkatkan kualitas layanan baik berupa penambahan sarana dan prasarana maupun sumber daya insani,“ katanya.


UKM “Surya” UMP Masuk Nominasi Tiga Besar Nasional


Unit kegiatan mahasiswa (UKM) Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa (PIK-Ma) “Surya” Universtas Muhammadiyah Purworejo (UMP), masuk nominasi tiga besar dalam lomba yang dileselenggarakan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Untuk menentukan juara 1-3, tim penilai melakukan kunjungan lapangan di kampus UMP Jl KH  A.Dahlan. Tim penilai berjumlah tiga orang, diterima Bupati Purworejo Drs H Mahsun Zain MAg, Jum’at (26/4), di peringgitan rumah dinas.

Usai diterima Bupati beserta jajarannya, tim penilai menuju kampus UMP untuk melihat dari dekat kegiatan PIK-Ma “Surya”. Keberhasilan PIK-Ma “Surya” UMP masuk nominasi tiga besar, diawali melalui seleksi tingkat propinsi. Di tingkat propinsi, UKM ini berhasil sebagai juara pertama, dan berhak mewakili Propinsi Jateng ke tingkat nasional di ajang yang sama.

Bupati Mahsun pada kesempatan tersebut menyatakan bahwa, bidang keluarga berencana di Kabupaten Purworejo ditangani dengan serius. Semua program yang diberikan propinsi dilaksanakan, bahkan terjadi over target. Tahun lalu, dirinya mendapat penghargaan satya lencana “Manggala Karya Kencana” dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Untuk itu ia berharap dalam lomba kali ini, PIK-Ma “Surya” bisa meraih prestasi tertinggi.

Pimpinan tim penilai, Witri Windarwati, menyatakan bahwa lomba di tingkat pusat diikuti semua propinsi se Indonesia. Melalui data dan kuesioner, ada enam propinsi yang masuk nominasi tiga besar. Yaitu Sumatera Barat, NAD, Riau, Jawa Timur, DKI, dan Jawa Tengah. Untuk menentukan peringakat 1-3, perlu dilakukan kunjungan lapangan. Tujuannya untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan mahasiswa. Kehadiran di Purworejo merupakan penilaian ketiga, setelah NAD dan Jatim. Lebih jauh ia mengakui bahwa kegiatan tesebut sangat bermanfaat bagi masyarakat luas, kususnya para pelajar. Ke depan program tersebut akan dikembangkan hingga tingkat SLTP.

Di sela-sela penilaian, RektorUMP Drs Supriyono MPd  menyatakan bahwa, di lembaga pendidikan yang dipimpinnya terdapat 14 jenis UKM.  Dari jumlah tersebut, PIK-Ma “Surya” merupakan UKM terbaru. UKM itu baru berdiri hampir dua tahun lalu. Namun demikian, ia mengakui, kendati baru ternyata perkembangannya sangat pesat.

UKM ini dirasa sangat bermanfaat bagi masyarakat luas, khususnya bagi mahasiswanya. Hal itu, dimungkinkan bila mahasiswa ada masalah enggan berkonsultasi dengan dosen. Mungkin takut akan berpengaruh pada nilai. Sehingga memilih konsultasi dengan PIK-Ma. Kedepan, UKM ini akan ikut menangani anak jalanan, bekerja sama dengan pemerintah daerah

Jumat, 26 April 2013

Lomba Sambal Terasi Hari Kartini


Dharma Wanita Persatuan (DWP) Unit Setda Purworejo memeriahkan peringatan Hari Kartini dengan lomba membuat sambal terasi. Lomba sambal terasi ala DWP itu sekaligus  dirangkai dengan kegiatan rapat rutin DWP Setda, yang diselenggarakan di ruang Arahiwang Setda beberapa waktu lalu.

Lomba diikuti 9 peserta dengan menampilkan pembuatan sambal terasi berbeda-beda sesuai dengan kreasinya. Ada sambal terasi dengan cabe bakar, sambal cabe goreng, sambal cabe rebus, sambal cabe mentah, dan sambal cabe hijau. Lomba sambal terasi ala DWP terlihat sangat meriah, karena Ibu-Ibu harus menguleg sambal sendiri-sendiri.

Menurut Ketua DWP Unit Setda Ny Sri Yuni Astuti Tri Handoyo, melalui lomba dalam rangka memperingati Hari Kartini ini, diharapkan agar kita selalu mengenang dan menghargai akan jasa-jasa Kartini yang telah memperjuangkan kaum wanita untuk lebih maju. “Tentu kita harus mempunyai tanggungjawab untuk meneruskan perjuangannya. Seperti yang telah dilakukan DWP, diantaranya pemberdayaan perempuan dalam hal SDM, peningkatan pengetahuan dibidang tehnologi informasi, dan berbagai pelatihan untuk peningkatan kesejahteraan perempuan,” ungkapnya.

Melalui lomba seperti ini atau lomba yang lain diharapkan bisa terjalin lebih baik lagi antar anggota DWP dan juga dengan karyawati. “Jangan hanya kalau lomba saja menghadiri pertemuan rutin DWP tetapi yang lebih penting kehadiran Ibu-Ibu dalam setiap rapat rutin sangat dinantikan. Sehingga bisa terjalin silaturahmi dan tentu bermanfaat bagi kita,” harap Ny Tri Handoyo yang juga menjabat Ketua DWP Kabupaten Purworejo.

Pada kesempatan yang sama juga dilaksanakan perkenalan Ny Faturohman dan Ny Kasinu sebagai anggota DWP baru di DWP unit Setda, serta ucapan pamitan dari Ny Tri Edi yang suaminya telah purna tugas.

Ketua Penyelenggara Ny Purwasih Sigit Budi Mulyanto mengatakan peserta lomba berjumlah 9 kelompok terdiri dari 9 bagian Setda. Masing-masing peserta membawa bahan mentah dengan ketentuan harga senilai 25 ribu rupiah. Lalu peserta secara bersama-sama membuat sambal terasi sesuai selera dan dihidangkan tanpa pendamping. Yuri yang terdiri tiga orang Mujiyani SKM, Ny Dwi, dan Ny Karsiyadi langsung melakukan penilaian. Yuripun terlihat kepedasan karena harus mencicipi 9 sambal terasi yang ada.

Menurut Mujiyani penilaian berdasar tiga kriteria antara lain kebersihan, sajian, dan rasa. Untuk sajian harus memperhatikan tempat sambal yang digunakan, artinya tidak boleh memakai tempat yang terbuat dari plastik, melamin dan sejenisnya, karena akan berbahaya bagi kesehatan. Usai penilaian Yuri mengumumkan pemenangnya antara lain juara I Bagian Umum, disusul Bagian Prasarana Fisik dan Bagian Humas. Sedang harapan I Bagian Adminstrasi Pembangunan.

Pelayanan KB Gratis Diminati Masyarakat


Pelayanan pemasangan alat kontrasepsi Keluarga Berencana (KB) dalam rangka peringatan Hari Kartini tahun 2013, disambut gembira kalangan ibu muda. Terbukti banyak ibu muda yang berminat mengikuti kegiatan yang dilaksanakan dirumah praktek bidan Rosida Kelurahan Tambakrejo Kecamatan Purworejo, Jum’at (19/4).

Dari sekitar 90 lebih pendaftar, yang memenuhi syarat untuk pemasangan alat kontrasepsi sebanyak 77 orang. Terdiri pemakai implan 15 orang, IUD 59 orang dan 3 orang menggunakan alat kontrasepsi kondom. Pelaksanaan KB yang juga melibatkan Penyuluh Lapangan(PLKB).

Menurut Wakil Ketua Panitia Hari Kartini dr Lina Kurniawati MPH, kegiatan pelayanan gratis ini untuk membantu pasangan usia subur dalam mengatur jarak kelahiran dan mensukseskan program KB. Jenis kontrasepsinya diutamakan yang berjangka panjang seperti  implan dan IUD. Untuk implan jangka waktunya 3 tahun sedang IUD 8-9 tahun.

“Pelayanan KB ini tidak termasuk suntik dan pil, karena jika KB suntik dan pil tidak disiplin maka lebih tinggi resiko kemungkinan terjadi kegagalan,” tutur dr Lina yang juga ikut menangani pemasangan alat kontrasepsi. Menurutnya ada beberapa peserta karena kondisinya sehingga tidak bisa memakai alat kontrasepsi. Jika seperti itu, maka yang mengikuti KB bisa suaminya, dengan kondom atau MOP.

Salah satu peserta KB Umaroh (21) warga Baledono Purworejo mengaku sangat senang dengan adanya program pelayanan KB seperti ini. Karena selain meringankan juga bisa untuk menjaga kesehatan. “Saya bisa mengatur jarak kelahiran, dan bisa lebih fokus merawat anak dan menjaga kesehatan sampai siap punya anak lagi. Rencananya ingin punya anak dua saja sesuai program pemerintah,” ujar Umaroh yang sudah memiliki satu putri umur 17 bulan.

Berlanggan artikel Blogtegal via e-Mail