Jumat, 01 Maret 2013

Khidmat, Peringatan Jumenengan RAA Cokronagoro I


Peringatan ke 182 tahun (27 Pebruari 1831-2013) dilantiknya RAA Cokronagoro I sebagai Bupati Purworejo I, berlangsung khidmat. Pada kesempatan tersebut juga diluncurkan buku yang memuat kiprah RAA Cokronagoro I membangun Kabupaten Purworejo, yang ditulis H R Oteng Suherman dan Supriyo SPdI, Rabu (27/2), di pendopo rumah dinas bupati.

Peringatan yang baru kali pertama diselenggarakan itu, dihadiri beberapa tokoh penting seperti mantan Menteri Hukum dan HAM Muladi SH MH, serta mantan Pangdam V/Brawijaya Mayjen Suwarno. Ratusan undangan hadir dalam acara tersebut. Mulai dari pejabat pemda, TNI/Polri, para kepala sekolah, trah Cokronagoro dan trah Jayeng kiwuh. Trah Cokronagoro dan Jayeng Kiwuh tidak hanya dari Purworejo saja, melainkan juga datang dari luar daerah.

Rangkaian acara jumenengan Bupati RAA Cokronegoro I diawali dengan ziarah ke makam Cokronegoro I, III, IV di Desa Bulus serta Cokronegoro II di Kayulawang Jumat (22/2). Pada acara Jumenengan di pendopo, diawali dengan pembacaan ringkas sejarah RAA Cokronegoro I.
Selanjutnya sambutan dari perwakilan trah Cokronegoro, pembukaan selubung lukisan RAA Cokronegoro I, pembagian buku Kiprah RAA Cokronegoro I Membangun Kabupaten Purworejo karya Oteng Suherman. Pada kesempatan itu juga ditampilkan Tari Bedhaya Serimpi oleh sembilan gadis dari Sanggar Tari Prigel. Acara diakhiri dengan pemotongan tumpeng dan penyematan lencana Bintang Cakranegara.

Dalam kesempatan itu, Bupati Mahsun Zain juga mendapat penghargaan Lencana Bintang Cakranegara dari kelurga Cokronagoro  yang disematkan Budi Sarjono BRE, salah satu anggota keluarga. Lencana tersebut berlambangkan 8 anak panah sebagai simbol Hasta Brata, sebuah ajaran jawa yang memuat delapan sifat yang harus dimiliki seorang pimpinan.

Muladi, selaku salah satu keluarga meminta kepada Pemda Purworejo untuk mengenang nama besar dan jasa-jasanya, agar kegiatan peringatan jumenngan dijadikan even setiap tahunnya. Hal senaga juga disampaikan dari trah Cokronagaro melalui dr Pancer Budi Waluyo Purwoharsono, agar nama Cokronagoro diabadikan sebagai nama jalan di Kabupaten Purworejo.

Usulan tersebut direspon Bupati Purworejo Drs H Mahsun Zain MAg. Namun karena pemberian nama jalan berdasarkan perda, maka hal itu perlu dibahas dengan dewan. Sedangkan nama Cokronagoro, sudah digunakan untuk nama gedung sentra pemuda di Desa Butuh.
Lebih lanjut diungkapkan bahwa, masyarakat Purworejo perlu memperingati agar tidak kehilangan kiblat. Karena apabila generasi penerus lupa terhadap pendahulunya, sama saja sombong. Sebagai generasi penerus, berkewajiban mikul duwur mendem jero. “Makanya tadi kita membaca tahlil dan doa, untuk mendoakan arwah beliau,” katanya.

Ia mengakui RAA Cokronagoro I merupakan pendiri Kabupaten Purworejo. Beberapa bangunan yang saat ini masih berdiri megah merupakan hasil karya beliau. Ia mengakui, bahwa ia dan bupati-bupati sebelumnya tidak membangun sendiri, namun hanya melanjutkan program bupati I.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berlanggan artikel Blogtegal via e-Mail