Jumat, 29 Maret 2013

Diresmikan, Hasil PNPM-MPd Kecamatan Butuh


Hasil kegiatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) tahun 2012 Kecamatan Butuh diresmikan. Kegiatan senilai Rp 786.716.000 yang tersebar di 17 desa, diresmikan Kepala Badan pemberdayaan Masyarakat Desa (Bapermasdes) Kabupaten Purworejo, Sabtu (23/3). Peresmian ditandai penandatanganan prasasti, yang dipusatkan di Desa Tlogorejo.

Kegiatan sarana prasarana berupa rabat beton, saluran irigasi, gedung TK. Hasil kegiatan di Desa Tlogorejo sebagai pusat peresmian berupa rabat beton dengan ukuran 880 X 1,6 meter. Peresmian ditandai penggutingan untaian bunga oleh Kepala Bapermasdes Drs Murwanto.

Camat Butuh Drs Wahyu Jaka Setyanta, mengungkapkan bahwa Kecamatan Butuh sebagai sasaran PNPM berjalan tahun ke lima. Ia mengakui dana yang diterimanya masih kecil, dengan jumlah desa 41. Sementara kecamatan lain jumlah desanya lebih sedikit, dana yang diterima lebih besar. “Sehingga desa saling berebut untuk mendapatkan alokasi dana tersebut,” ungkapnya.
Ia mengakui PNPM sagat bermanfaat di masyarakat. Hal itu dapat dilihat hasilnya, berbagai ruas jalan desa saat ini sudah rabat beton. Kondisi seperti ini sangat kecil kemungkinannya apabila hanya mengandalkan swadaya masyarakat. Untuk itu ia berharap, kedepan program tersebut terus berjalan, siapapun presidennya.

Dilaporkan bahwa sampai 2012 total alokasi bantuan langsung masyarakat (BLM) di Kecamatan Butuh Rp 7,05 milyar. Bersumber APBN Rp 5.797.500.000 dan APBD Kabupaten Rp 1.252.500.000. Untuk  2012, dana BLM yang diterima Rp 1,050 milyar. Dana tersebut dimanfaatkan untuk sarpras  Rp 711.993.000, kesehatan Rp 75.723.000, dan SPP Rp 262.284.000. Rinciannya untuk rabat beton sepanjang 4.345 meter di 10 desa, satu unit gedung TK ukuran 6 X 9 meter persegi, 19 paket kegiatan posyandu, dan 20 kelompok simpan pinjam kelompok perempuan (SPP).

Pada September 2012, mendapat tambahan dana bersumber APBD Perubahan senilai Rp 487,5 juta. Dana tersebut digunakan untuk sarpras sebesar Rp 450 juta dengan jenis kegiatan rabat beton sepanjang 2.430 meter di 4 desa, saluran irigasi 1.070 meter di 2 desa. Bidang kesehatan sebesar Rp 21,5 juta, untuk posyandu sebanyak satu paket. Bidang pendidikan Rp 16 juta, berupa pengadaan satu paket APE TK.

Sementara Kepala Bapermasdes Drs Murwanto, pada kesempatan yang sama menyatakan bahwa PNPM dimulai sejak 2003 lalu, awalnya dengan nama program pengembangan kecamatan (PPK). Di awal pelaksanaan, Kabupaten Purworejo mendapat alokasi dana sebesar Rp 30 milyar. Dari tahun ketahun dana yang dierima  terus menurun, dan tahun 2012 lalu hanya Rp 16 milyar. Jumlah ini diakui Murwanto sangat kecil, dibanding jumlah desa yang sangat besar. PNPM dibagi menjadi dua yaitu PNPM-MPd di 15 kecamatan, dan PNPM Perkotaan di satu kecamatan..

Kegiatan ini sebagai upaya untuk menurunkan kemiskinan, sehingga tiap tahunnya dievaluasi. Pelaksanaan PNPM di Kabupaten Purworejo dinilai berhasil, hal itu dapat diketahui berdasakan hasil pendataan Biro Pusat Statistik. Tahun 2011, angka kemiskinan di Kabupaten Purworejo turun menjadi 14 %. Namun sayangnya tahun berikutnya naik lagi menjadi 17%.

Diakui, secara kelembagaan PNPM dinilai lebih baik dibanding program lain. Karena mulai dari tingkat kabupaten hingga desa ada lembaganya. PNPM merupakan proyek yang bersifat hibah, sehingga ia minta kepada para kepala desa ikut mengawasi. “Jangan hanya masyarakat bisa menerima program saja, namun tidak bisa mengembangkan. Masyarakat hendaknya ikut merasa handarbeni. Namun sayangnya fenomena yang ada di masyarakat, apabila program terlalu lama, akhirnya masyarakat yang mengelola sembarangan,” ungkapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berlanggan artikel Blogtegal via e-Mail