Persatuan Wredatama Republik
Indonesia (PWRI) yang sudah berusia setengah abad (50 th), hingga kini terus
diupayakan kualitasnya. Termasuk penerapan paradigma baru yakni kebangkitan
PWRI peduli harmoni melalui pemberdayaan tiga generasi. Antara lain peduli
lansia, peduli anak-anak (PAUD) dan peduli remaja.
Hal itu diungkapkan Ketua
PWRI Cabang Purworejo H Sandijo BA, pada resepsi peringatan HUT Ke 50 PWRI di
Gedung Wanita Purworejo, beberapa waktu lalu. Alasan kenapa ada paradigma baru,
lanjut Sandijo, karena kondisi lansia saat ini diprediksi pada tahun 2020 akan
mencapai 29,8 juta. Sedangkan pada 2011 ada sekitar 14,7 juta lansia, dimana
2,7 jutanya adalah lansia miskin dan terlantar, 4,7 juta lansia setengah
terlantar, dan sisanya lansia yang potensial.
Sementara Pemerintah hanya mampu
membantu lewat Jaminan Sosial Lansia (JSL) sebesar Rp 1 juta rupiah untuk 10
ribu orang pertahun. Sehingga untuk membantu 2,7 juta orang lansia miskin
terlantar, 270 tahun. “Menunggu 270 tahun adalah tak mungkin, sehingga perlu
percepatan, terobosan, dan paradigma baru untuk lansia. Karena lansia bukan
beban, tapi asset pembangunan sehingga perlu diberdayakan,” tandas Sandijo.
Apalagi jumlah pensiunan seluruh
Indonesia sekarang mencapai 4,5 juta orang, hampir sama dengan KORPRI, namun
belum semua pensiunan mau masuk PWRI. Berbagai alasan antara lain PWRI
dikategorikan sebagai ormas khusus, belum punya payung hukum, sehingga sulit
dalam mencari dana operasionalnya, biaya operasional PWRI tergantung belas
kasihan pejabat birokrasinya. Disamping itu, pensiunan yang makin besar makin
memberatkan anggaran pemerintah yang sudah diberati oleh beban PNS.
Peringatan setengah abad PWRI
juga diisi dengan beragai kegiatan, antara lain anjangsana kepada sesepuh PWRI,
ziarah, gerak jalan santai, dan lomba karya tulis. Untuk karya tulis juara I
dimenangkan Teguh Priyadi MPd dari dari KORPRI SMPN 3 Purworejo, juara II Drs
Triyanto Apt MKes dari KORPRI Dinas Kesehatan, juara III Diah Herlinawati dari
PWRI Ranting Bener.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar