Sektor pertanian khususnya tanaman padi, menjadi persoalan
utama di Purworejo. Warga Purworejo yang jumlahnya mencapai 780 ribu jiwa makan
nasi semua, sementara lahan tanaman padi semakin sempit.
Oleh karena itu, perlu
dilakukan penganekaragaman makanan. Hal itu dikatakan Bupati Purworejo Drs H
Mahsun Zain MAg pada panen raya dan penanaman kedelai, di Desa Bayem Kecamatan
Kutoarjo, Rabu (4/7). Kegiatan diikuti para penyuluh lapangan dan petani desa
Bayem yang tergabung dalam Gapoktan Berkah,
Bupati menyampaikan, saat ini Purworejo masih surplus sekitar 1025 ton beras.
Namun menyempitnya lahan subur, harus diantisipasi dengan upaya keanekaragama
makanan. Apalagi, dalam skala global, kini dunia juga mengalami kelangkaan
pangan dan air.
Untuk itu, menurutnya, perlu adanya modernisasi tanam padi agar produksinya
semakin naik/bertambah. Menaikkan produksi padi juga harus ada perbaikan
infrastrutur sebagai pendukung seperti pembangunan saluran irigasi yang
sekarang masih banyak yang rusak/tidak berfungsi dengan baik, sehingga
mengakibatkan tanaman padi tidak bagus.
“Disamping itu, kerja keras secara sinergi antara para penyuluh dengan petani
juga harus terus ditingkatkan lagi, berkordinasi lagi dengan baik guna
membahas, membuat solusi bagi petani agar hasil produksinya semakin
meningkat,”harapnya.
DR Ir Tri Sudaryono MS dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
Provinsi Jawa Tengah dalam sambutannya mengatakan, kegiatan panen raya dan
penanaman kedelai di Desa Bayem merupakan hal yang strategis untuk mendukung
program peningkatan produksi pertanian di Jawa Tengah. Ini sinergi dengan
keputusan Menterian Pertanian dimana salah satu isinya yaitu meningkatkan
pertanian dengan inovasi baru, varietas unggul baru melalui tanaman padi.
Pada tahun 2014 nantinya diharapkan bisa surplus 75,7 juta ton gabah kering.
Disamping itu, juga ada empat komoditas di Jawa Tengah yang menjadi prioritas
yaitu adanya surplus 10 juta ton beras, 29 juta ton jagung, 2,7 juta ton
kedelai, 5,7 juta ton gula dan 0,5 juta ton daging. “Ini sangat dibutuhkan sinergi dengan kegiatan untuk mendukung program
pertanian, dan penyuluh agar selalu melakukan pendampingan dengan petani,”
katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar