Penyelenggaraan peringatan Hari
Koperasi (Harkop) ke 95 tahun 2012 Kabupaten Purworejo, dinilai berhasil.
Kegiatannya meriah, mampu melibatkan masyarakat dalam jumlah yang banyak. Namun
panitia terpaksa harus nombok, karena anggaran yang dikeluarkan melebihi
anggaran yang tersedia.
Hal tersebut terungkap
dalam rapat pembubaran panitia Harkop ke 65, Rabu (18/7), di gedung Dekopinda
Jl Kyai Brengkel. Rapat dipimpin ketua panitia Drs Slamet Darsono MM, dihadiri
pengurus teras dan seksi-seksi. Pada kesempatan tersebut, ketua panitia juga
melaporkan pertanggungjawaban keuangan kepada Dekopinda selaku yang punya
hajat.
Dilaporkan bahwa dari rencana
awal kegiatan diperkirakan akan membutuhkan dana sekitar Rp 45 juta.
Kenyataan dilapangan membengkak menjadi sekitar Rp 51 juta. Dana yang bersumber
dari donatur gerakan koperasi yang diharapkan bisa menutup kebutuhan tersebut,
ternyata tidak sesuai target. Pemasukan hanya sekitar 84 dari target % (Rp 36
juta).
Pos pengeluaran terbesar antara
lain untuk penyelenggaraan resepsi dengan pagelaran wayang kulit. Jalan sehat
dengan rencana anggaran semula hanya Rp 7 juta, pada pelaksanaan panitia
menyediakan hadiah utama sepeda motor. Kemudian sewa tenda untuk pasar rakyat.
Namun demikian ia bangga atas kinerja di jajarannya yang dinilai sukses, sehingga
peringatan berjalan meriah.
Salah satu nilai keberhasilan,
dapat dilihat dari kehadiran UMKM untuk mengisi stan yang disediakan dan
antusias masyarakat. Semua stan yang tersedia penuh terisisi, ditambah sponsor
yang mendirikan tenda swadaya. Produk unggulan yang dipamerkan, laku terjual.
Demikan juga jalan sehat diikuti tidak kurang dari 5.000 orang peserta.
Ketua Dekopinda Imam Abu Yusuf
SH, pada kesempatan tersebut menyatakan menerima pertanggung jawaban panitia.
Ia minta agar panitia segera membuat laporan tertulis, yang nantinya akan
dibahas di unsur pimpinan Dekopinda. Ia juga mengakui, penyelenggaraan ini kali
berjalan meriah. Namun demikian ia mengingatkan kepada panitia agar dalam
penyusunan rencana secermat mungkin, agar tidak terjadi belanja melebihi
dari pendapatan.
Ditambahkan bahwa mengingat
Harkop merupakan harinya gerakan koperasi, ia minta agar gerakan koperasi ikut
memikul beban anggaran. Kepada Kepala Disperindagkop, ia minta membina koperasi
yang ada di Kabupaten Purworejo. Untuk lebih memeriahkan Harkop, kepada
pimpinan SKPD bisa menyelenggarakan kegiatan yang disatukan dengan hari
koperasi. Dengan demikian gaung Harkop lebih terdengar di masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar