Minggu, 24 Februari 2013

Sering Malak Tewas Dibakar Massa


Yulianto (35) warga RT 01 RW 02 Desa Wonosido, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo tewas mengenaskan setelah dibakar oleh warga Desa Pamrihan, Kecamatan Pituruh Kamis (21/2) sekitar pukul 18.00 WIB. Sebelum dibakar massa, pria pengangguran yang di kenal suka malak dan memukuli orang ini terlebih dulu dipukuli puluhan warga hingga sekarat.

Diduga aksi tersebut sebagai balas dendam lantaran ulah preman kampung itu sudah sangat meresahkan warga. Menurut Kepala Desa Wonosido, Sutopo (52), kejadian bermula saat Yulianto pulang dari rumah tetangga yang sedang punya hajatan sekitar pukul 15.00 WIB. Ditengah perjalanan Yulianto berpapasan dengan Dudu, warga Desa Pamrihan.

Tidak diketahui penyebabnya, Yulianto yang terkenal sok jagoan itu kemudian memukul Dudu. Tidak terima perlakuan Yulianto, Dudu kemudian mengadu kepada warga Desa Pamrihan yang lain. Beberapa saat kemudian puluhan warga Desa Pamrihan mendatangi Desa Wonosido untuk mencari Yulianto. Namun pencarian puluhan warga tersebut tidak membuahkan hasil lantaran Yulianto sudah keburu kabur ke rumah salah satu familinya di Desa Karang Gedang.

Tak ingin pencarianya sia-sia, puluhan warga yang sudah emosi itu kemudian memburu Yulianto di Desa Karang Gedang. Puluhan warga akhirnya berhasil menemukan Yulianto yang sedang bersembunyi di bawah kolong tempat tidur milik salah satu familinya yang bernama Daslah. Tanpa dikomando dua kali puluhan warga langsung menghajar Yulianto hingga babak belur.

Tak puas, puluhan warga kemudian menyeret Yulianto hingga perbatasan Desa Wonosido dengan Pamrihan. Di tempat yang sepi tersebut, puluhan warga yang sudah kalap kembali memukuli Yulianto. Aksi main hakim sendiri tak berhenti sampai disitu. Melihat korbanya sudah tergeletak tak bergerak, massa kemudian meletakan tubuh Yulianto diatas tumpukan kayu dan ban bekas lantas dibakar.

Begitu api membakar tubuh Yulianto warga kemudian membubarkan diri pulang ke Desa Pamrihan. “Tidak jelas apakah saat dibakar Yulianto masih hidup atau sudah mati. Tapi yang pasti saat saya mendapat laporan dan mendatangi lokasi tubuh Yulianto sudah hangus dan tidak bernyawa lagi,” terang Sutopo.

Dari informasi yang dihimpun dilapangan, selama ini korban memang tidak disukai oleh warga. Sebelum peristiwa pembakaran, sebenarnya korban sudah beberapa kali membuat surat pernyataan yang intinya tidak akan berbuat onar lagi. Sayangnya berulang kali pula korban melanggar surat pernyataan tersebut sehingga membuat warga lainya merasa resah. Untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian, jenazah korban yang sempat dilarikan ke RS Saras Husada Purworejo kini dibawa ke RS Sardjito Yogyakarta untuk kepentingan autopsi.

Kasus tersebut kini tengah ditangani oleh Polres Purworejo. Sementara itu, Mirman (52) paman Yulianto mengaku pasrah dan menerima musibah tersebut. Hanya saja yang membuat keluarga bersedih kenapa warga begitu tega membakar Yulianto yang sudah tidak berdaya. Kesedihan keluarga semakin bertambah mengingat dalam waktu dekat ini, tepatnya Selasa ( 26/2) Yulianto akan menikah dengan wanita pujaanya. “Segala keperluan pernikahaan termasuk undangan sudah disebar dan tinggal menunggu harinya saja, “ papar Mirman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berlanggan artikel Blogtegal via e-Mail