Senin, 21 Januari 2013

Purworejo Dapat Bantuan Alat Pengolah Sampah


Kabupaten Purworejo mendapat bantuan hibah dari pemprov berupa alat pengolah sampah menjadi pupuk organik. Alat pengolah sampah senilai Rp 1, 8 miliar itu, sudah diujicoba di TPA Jetis. Sedangkan pengoperasiannya menunggu peresmian oleh Gubernur Jawa Tengah.

Bupati Purworejo Drs H Mahsun Zain MAg menyambut baik bantuan hibah berupa alat pengolah pupuk organik. “Sarana itu akan digunakan untuk menopang program go organik,” katanya saat mengecek alat pengolah sampah itu beberapa waktu lalu.

Diungkapkan, rencana Purworejo menjadi daerah pertanian organik sudah dicanangkan. Petani Purworejo berangsur-angsur meninggalkan pupuk kimia dan berganti ke pupuk organik. Menurut rencana pupuk organik dari sampah itu akan dikelola Badan Usaha Milik Daerah untuk dijual bebas.

''Melalui pertanian organik kami ingin menyelamatkan bumi. Dan kalau sampah sudah diolah menjadi pupuk, maka tidak ada lagi penumpukan sampah,'' tuturnya.
Kabid Prasarana dan Permukiman, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Jawa Tengah Purwandi SP menuturkan, dengan alat itu sampah akan diolah menjadi pupuk granular dengan kapasitas 30 ton/hari. Caranya, sampah akan disaring secara manual untuk memisahkan plastik. Sampahnya akan diolah menjadi pupuk, sedangkan plastiknya diolah tersendiri.

Kabid Kebersihan dan Pertamanan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Purworejo Mulyono, menginformasikan, selama ini jumlah sampah yang dibuang ke TPA Jetis sekitar 30 sampai 33 truk/hari. Kalau dihitung volumenya sekitar 250 meter kubik (M3)/hari, atau sekitar 90 sampai 100 ton per hari.

Menurutnya, sampah yang bisa diolah menjadi pupuk, adalah yang sudah berupa tanah.
Untuk mempercepat mengubah sampah menjadi tanah akan digunakan cairan khusus. Dengan obat organik itu membutuhkan waktu sekitar tiga bulan. “Dengan demikian timbunan sampah tidak sampai menumpuk, karena akan menyusut,” jelasnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berlanggan artikel Blogtegal via e-Mail