Jumat, 10 Mei 2013

Jelang Pilgub Jateng, Suasana Masih Adem Ayem


Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Muslikhin Madiani menilai bahwa sampai dengan memasuki masa kampanye, penyelenggaraan Pilgub Jateng 2013 suasananya masih adem ayem. Tidak ada suasana hingar bingar dibanding penyelenggaraan Pilgub di lain daerah.

Penilaian itu diungkapkan Muslikhin Madiani di hadapan ratusan anggota Panitia Pengawas Lapangan (PPL) dan Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) se Kabupaten Purworejo, di pendopo kabupaten, Selasa (7/5). Sebelum pembekalan, dilaksanakan apel siaga dan pawai mengelilingi alun-alun Purworejo.

Menurut Muslikhin, suasana adem-ayem ini dimungkinkan sesuai kerakter masyarakat Jawa Tengah yang kondusif. Suasana tersebut menurut analisisnya ada dua penyebab. Pertama, bersamaan dengan pendaftaran calon legislatif. Sehingga parpol disibukan dengan pendftaran calon legislatif.

Kedua, kesiapan parpol untuk mengusung pasangan calon, memasuki masa injuri time atau batas akhir pendaftaran. “Namun demikian, program dan tahapan tetap berjalan sesuai aturan,” tandasnya.

Menyinggung logistik, ia menyatakan bahwa dari 1.559 kebutuhan kotak suara, sudah tersedia. Pihaknya telah mempersiapkan beserta surat suara dan kelengkapan lainnya. “Dalam pelaksanaan Pilgub, kebutuhan logistik lebih ringan dari pada Pemilu Legislatif,” ungkapnya.
Dijadwalkan pendistribusian dari KPU ke PPK pada tanggal 22 Mei. Kemudian 23-24 Mei dari PPK ke PPS, sehingga pada 25 Mei kotak suara sudah sampai di desa/kelurahan. Baru 26 Mei pagi, kotak suara beserta isinya, akan dikirim ke tempat pemungutan suara (TPS) dengan pertimbangann faktor keamanan.

Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Purworejo, Gunarwan, menginformasikan bahwa kegiatan diikuti 48 anggota Panwascam dan 496 PPL. Kegiatan dilaksanakan dalam rangka pengawasan kampanye Pilgub 2013 yang akan berlangsung mulai 8 Mei hingga 14 hari kedepan. Sekaligus pengawasan pendistribusian logistik, hingga pelaksanaan Pilgub 26 Mei mendatang, sampai tahapan Pilgub lainnya.

Dikemukakan lebih lanjut bahwa kampanye merupakan bagian dari pendidikan politik masyarakat, yang dilaksanakan secara betanggungjawab. Dalam kampanye, dilarang mempersoalkan dasar negara Pancasila, Pembukaan UUD 1945, dan bentuk NKRI. Disamping itu, dilarang melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan NKRI. Menghina seseorang, SARA, dan calon peserta lain. Juga dilarang menghasut dan mengadu domba, baik perseorangan atau masyarakat dan mengganggu ketertiban.

Ia minta kepada pasang calon, tidak melibatkan pegawai negeri sipil (PNS) TNI/POLRI, perangkat desa. Ia juga memuji atas peran aktif Bupati Purworejo yang telah menerbitkan surat edaran tentang netralitas PNS. Bupati juga telah mengeluarkan peraturan tentang tempat yang boleh atau dilarang untuk kegiatan kampanye dan pemasangan atribut.

“Marilah kita kawal kegiatan kampanye Pilgup Jawa Tengah 2013 dengan cermat, santun namun tegas. Lakukan pencegahan dini. Kedepankan pengawasan secara preventif, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak kita iginkan. Berilah peluang atau hak yang sama kepada semua pasang calon. Lindungi hak-hak masyarakat untuk menentukan pilihan sesuai hati nuraninya, tanpa adanya tekanan dalam bentuk apapun”, ajaknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berlanggan artikel Blogtegal via e-Mail