Dalam rangka memeriahkan Hari
Koperasi (Harkop) ke 66 tahun 2013, panitia akan mengadakan lomba kesenian.
Musik hadroh berpeluang besar ikut diperlombakan dalam rangka Harkop ke 66
tahun 2013 Kabupaten Purworejo. Mengingat hampir semua desa memiliki grup musik
yang bernuansa Islami itu.
Hal tersebut terungkap dalam
rapat pembentukan panitia peringatan Harkop, belum lama ini, di gedung Dewan
Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kabupaten Purworejo, jl Kyi Brengkel.
Hadir pada acara tersebut, Ketua Dekopinda Purworejo H Imam Abu Yusuf SH, Kabid
Koperasi dan UKM pada Disperindagkop Kenik Wahyuningsih SH, dan seluruh ketua
gerakan koperasi di Kabupaten Purworejo.
Musik hadroh, menarik perhatian
panitia untuk ikut diperlombakan, dengan berbagai pertimbangan. Diantaranya,
hampir semua desa memiliki grup musik tersebut. Saat ini ibu-ibu sangat
antusias berlatih alat musik tersebut, bahkan dalam satu desa ada yang memiliki
lebih dari satu grup. Peringatan agar benar-benar tepat sasaran yaitu
masyarakat luas, sebagai upaya sosialisasi perkoperasian.
Untuk peserta, panitia belum ada
keputusan. Apakah seluruh wilayah Kabupaten Purworejo, atau hanya se eks
Kawedanan Kemiri. Mengingat peringatan ini kali, akan dipusatkan di Kecamatan
Kemiri. Terkait masalah teknis perlombaan, mekanisme penilaian dan para juri,
penitia menunjuk ketua koperasi yang bernaung di Kantor Kementrian Agama.
Panitia menilai Kantor Kementrian Agama lebih memahami hal tersebut. Panitia
rencananya akan memberikan tropi dan hadiah berupa uang pembinaan kepada para juara.
Kegiatan lain antara lain, gerak
jalan masal. Peserta terbuka untuk umum, dan tidak dipungut biaya. Panitia akan
menyediakan berbagai hadian dan puluhan dor prize. Kemudian pasar murah, yang
rencana akan digelar selama tiga hari. Pada acara tersebut, juga akan
diserahkan sekitar 400 paket sembako gratis kepada masyarakat kurang mampu.
Calon penerima akan dikoordinasikan dengan para kepala desa setempat. Untuk
kebutuhan pasar murah, panitia akan menyediakan 40 kapling secara cuma-cuma,
kecuali sponsor. Peserta dari UMKM dan koperasi dipersilahkan memanfaatkan hal
tersebut untuk mempromosikan produknya.
Pada kesempatan tersebut, H Imam
Abu Yusuf, yang saat ini juga menjadi salah satu pengurus Dekopinwil Jateng,
meminta agar kegiatan dalam rangka peringatan Harkop tahun ini lebih simpel,
tetapi mengena sasaran. Setidaknya memegang tiga prinsp, yaitu efisien,
ekonomis dan efektif. Kegiatan tidak terlalu mewah, cukup sederhana tapi tidak
mengurangi makna. Panitia hendaknya melibatkan masyarakat luas, sebagai ajang
sosialisasi perkoperasian.
Lebih jauh ia mengungkapkan
bahwa, semenjak dilakukannya amendemen UUD 1945 hingga keempat kalinya,
keberadaan koperasi seperti dibonsai. Saat amandemen ketiga
kalinya, koperasi masih tercantum kendati di dalam pasal penjelasan. Namun
setelah amandemen ke empat, koperasi semakin tidak jelas lagi. “Hingga yang
terjadi dilapangan, tidak adanya satu pun bidang usaha yang menguasai hajat
hidup orang banyak yang diserahkan koperasi.
Saat ini, koperasi harus bersaing
dengan badan-badan usaha milik swasta. Hal ini menunjukkan bahwa sistem
perekonomian Indonesia mengarah ke kapitalis. Bukan ekonomi kerakyatan lagi.
Padahal bentuk bangun yang cocok untuk perkonomian Indonesia yaitu koperasi.
“Sehingga dalam peringatan kali ini, saya harap melibatkan masyarakat banyak,
sebagai ajang sosialisasi perkoperasian. Harapannya agar koperasi kedepan tidak
diambil alih kaum kapitalis” pintanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar