Pelaksanaan pemilihan umum baik
Pemilihan Gubernur-Wakil Gubenur Jawa Tengah 2013 dan Pemilu Legislatif 2014,
dinilai rawan permasalahan. Sebab data jumlah penduduk antara pemerintah
propinsi dengan pemerintah pusat berbeda. Demikian juga data penduduk potensi
pemilih pemilu (DP4) juga banyak permasalahan.
Pendapat tersebut
disampaikan Teguh Purnomo SH MHum, anggota demisioner Badan Pengawas Pemilu
(Bawaslu) Propinsi Jawa Tengah. Pendapat tersebut disampaikan saat menjadi nara
sumber pada sarasehan dan sosialisasi kepengawasan pemilu, Senin (4/3), di
salah satu hotel di Purworejo. Sarasehan diikuti sekitar 80 orang dari beberapa
elemen masyarakat seperti kepala SKPD, ketua parpol, ketua ormas, akademisi,
dan OSIS. Acara dibuka Bupati Purworejo Drs H Mahsun Zain MAg.
Dikemukakan Teguh Purnomo, yang
saat ini menjabat sebagai koordinator divisi pengawasan dan hubungan antar
lembaga Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, bahwa sampai H-1 (4/3) pagi, belum ada
satupun pasangan bakal calon Gubernur-Wakil Gubernur yang mendaftar. Padahal
ada parpol yang bisa mengusung pasangan bakal calon secara mandiri. Ia
khawatir, apabila sampai penutupan tidak ada pasangan yang mendaftar, hal ini
akan mempengaruhi tahapan yang telah disusun.
Diungkapkan pula bahwa data
jumlah penduduk yang dikeluarkan oleh Dinas Nakertranduk Propinsi Jawa Tengah
dengan data dari pusat ternyata berbeda. Selisihnya hampir 6,7 juta jiwa. Hal
ini berpotensi terjadinya permasalahan apabila ada pasangan calon yang maju
melalui jalur independen/ mandiri.
Demikian juga DP4 yang
dikeluarkan Disnakertransduk, setelah divalidasi ternyata jumlahnya bisa
berkurang hingga 20% nya. Berkurangnya angkat tersebut diantarnya disebabkan
masih ditemukan penduduk yang meninggal dunia masih tercatat di DP4, kemudian
belum umur 17 tahun, sudah pindah domisili, serta masih tercatat sebagai
anggota TNI dan Polri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar