Senin, 27 Februari 2012

Siswa SMP N 2 Purworejo Raih Medali Perunggu Olimpiade Sains Tingkat Nasional



Awal tahun 2012, SMP N 2 Purworejo meraih prestasi di tingkat nasional. Wakil SMP N 2 Purworejo meraih perunggu pada lomba “The 3rd National Science Olympiad” yang merupakan lomba sains tingkat SMP RSBI se Indonesia. Lomba diikuti 328 SMP RSBI se Indonesia ini berlangsung tanggal 13-16 Februari 2012 di Surakarta. Tiap sekolah mengirimkan 4 siswa yang untuk mewakili setiap SMP RSBI. 

Upacara pembukaan berlangsung di Hotel Sunan, dipimpin oleh Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional Prof Suyanto.
Mata pelajaran yang diikutkan dalam lomba sains antara lain Matematika, Fisika, Biologi, dan Bahasa Inggris. 

Dalam lomba tersebut, lomba yang harus diikuti siswa terdiri dari 2 sesi. Sesi pertama setiap siswa mengikuti lomba menggunakan bahasa Indonesia, sedangkan sesi kedua menggunakan bahasa Inggris. Berbagai SMP RSBI bersaing mengikuti lomba sains dengan mengirimkan 4 siswa terbaik untuk mewakili sekolah masing-masing. Siswa asal SMPN 2 yang dikirim yaitu, Anton Rahmansyah Sumadi (matematika), Roihan Mohamad Iqbal (biologi), Dani Setiawan (fisika), dan Hajar Siti Azizah (bahasa Inggris).

 Dari empat wakil yang dikirim, dalam perolahan nilai akhir dua siswa asal SMPN 2 memperoleh  medali. Yaitu Anton Rahmansyah Sumadi dan Roihan Mohamad Iqbal sama-sama meraih medali perunggu. Sebelumnya, Anton yang sedang duduk di kelas 3 ini pernah meraih medali perak pada lomba sains tingkat Propinsi “Regional Science Camp” pada November 2011 lalu di Magelang. Lomba Sains tingkat Propinsi tersebut rupanya membuka kesempatan bagi Anton untuk maju tingkat Nasional, seperti yang diraih saat ini.

Sebagai bentuk penghargaan kepada siswa berprestasi, kedua siswa tersebut diberikan penghargaan beasiswa dalam bentuk tabungan, masing-masing Rp 1 juta. Penghargaan diserahkan Kepala Dinas Pedidikan dan Kebudayaan, Drs Bambang Ariyawan MM, Senin (20/2), di sela-sela apel pagi.

Kepala SMPN 2 Drs Tamsir Warsito Utomo MM, ketika di temui di ruang kerjanya Kamis (23/2) mengungkapkan bahwa saat pembukaan, SMPN 2 menampilkan tari dolalak, sebagai tari tradisional asli Purworejo. Saat itu mendapat sambutan luar biasa dari seluruh peserta dan undangan lainnya.

Ditambahkan bahwa pada ajang lomba mata pelajaran dan seni Islami (MAPSI), di gedung Islamic Centre Semarang, juga meraih juara. Lomba berlangsung tanggal 19-20 Februari 2012 di Semarang. Dalam lomba tersebut, duta Purworejo asal SMPN 2, Mohamad Azka Awlawy meraih juara 3 dari cabang Kaligrafi.

Jumat, 24 Februari 2012

KPPI Adakan Pelatihan Kader Politik Perempuan

Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Kabupaten Purworejo, mengadakan acara Pelatihan Kader Politik Perempuan dari seluruh Partai Politik yang ada di Purworejo, bertempat di Badan KBPP Purworejo, belum lama ini. Bertindak selaku pembicara adalah Siti Khoiriyah Isfihani dan Umi Marfu’ah SAg.

Menurut Umi Marfu’ah, politik sesungguhnya adalah upaya untuk memperjuangkan, mengelola dan mengatur tatanan hidup masyarakat untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik . Dengan kembali pada makna politik yang sebenarnya, diharapkan akan menjadi kontrol bagi para pelaku politik terutama kaum perempuan dari penyimpangan nilai budaya, bangsa dan agama.

Menurutnya, kader perempuan politik juga harus selalu berusaha tampil menjadi teladan di masyarakat. Teladan dalam kebaikan (sholihah), cerdas dan professional. Untuk itu kader perempuan seharusnyalah selalu menjaga keimanan, meningkatkan ilmu dan wawasan juga meningkatkan skill, baik dalam urusan rumah tangga maupun kemasyarakatan. “Karena meski sudah terlibat dalam kegiatan politik, mereka tetaplah sebagai seorang istri dan ibu,”tandasnya.

Acara dilanjutkan dengan MUSDA yang dipimpin oleh Ketua KPPI Jawa Tengah Farida Rahma SAg MSi. Sejak terbentuknya KPPI kabupaten Purworejo, ini merupakan MUSDA pertama. Terpilih sebagai pengurus KPPI periode 2012-2016 adalah : Ketua Sri Susilowati SE, Sekretaris  Umi Marfu’ah  SAg, Bendahara  Rr  Wahyu Nur Asmani  EW AMd. dilengkapi dengan beberapa wakil bidang.

Dalam sambutan pengarahannya, Farida berpesan agar para pengurus KPPI berjiwa besar dan ngemong, mengingat KPPI adalah wadah politik lintas partai

Gubenur Tinjau Lumbung Desa “Gemah Ripah” Desa Tanjungrejo

Lumbung desa sebagai tempat penampungan persediaan gabah bagi masyarakat desa setempat, ternyata memang ada. Nama itu sering di sebut-sebut masyarakat luas sejak puluhan tahun silam, dikelola oleh dan untuk masyarakat desa sendiri. Keberadaannya ternyata sangat bermanfaat dan perlu diberdayakan.

Pernyataan tersebut ditegaskan oleh Gubernur Jawa Tengah H Bibit Waluyo, di sela-sela monitoring lumbung desa “Gemah Ripah” di Desa Tanjungrejo Kecamatan Bayan, pekan lalu. Hadir mendampngi Gubernur, Kepala BKP Prop Jateng Ir Gayatri Indah Cahyani, Assisten II Setda Drs Sriyati MM, Kepala Biro Produksi BKP Supardiman SH MSi, dan Kabiro Humas Drs Agus Utomo. Gubernur beserta rombongan diterima Bupati Purworejo Drs H Mahsun Zain MAg, Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (BPPKT) Ir Suhardiyanto MM, Plt Asisten II Ir Jumali serta masyarakat setempat.

Gubernur tiba di Desa Tanjungrejo sekitar pukul 15.30, setelah menghadiri panen raya padi oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono, di Kabupaten Sragen. Dari kegiatan tesebut, diagendakan esok harinya Gubernur ke Kebumen dan Cilacap untuk menyerahkan bantuan kapal motor berkekuatan 30 GT.

Diakui oleh Gubernur bahwa keberadaan lumbung desa ternyata sangat bermanfaat dan menjadi kebutuhan masyarakat setempat. Untuk itu ia minta agar keberadaannya diberdayakan, karena bisa berfungsi sebagai bulognya desa. Di saat masyaraakat desa setempat panen padi, bisa menampung gabah masyarakat setempat dengan harga yang wajar. Sebaliknya di saat masyarakat setempat paceklik, bisa mengeluarkan persediaan gabah yang ada untuk dipinjamkan kepada kepada warganya dengan harga yang murah. “Mengenai mekanisme pengelolaan, kita serahkan sepenuhnya kepada masyarakat. Yang jelas lumbung desa hidup bersama dengan dinamika masyarakat setempat,”katanya.

Lebih jauh Gubernur meminta kepada seluruh masyarakat agar memanfaatkan potensi tanah di sekitar rumahnya. Ia berharap jangan ada sejengkal tanah yang tidak ditanami. Selain tanaman padi, polowijo, sayur-sayuran, juga tanaman lain. Sehingga saat satu jenis tanaman habis panen, jenis lainnya menyusul panen. Hal itu untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Menyinggung rencana pemberian bantuan kapal penangkap ikan kepada dua kabupaten, ia juga berjanji akan mengusahakan bantuan bila Purworejo membutuhkan. Sebab dari rencana 40 kapal bantuan pusat hingga tahun 2014, penyerahan di Kebumen dan Cilacap baru yang ke 15 kapal. Kapal berkekuatan 30 GT, dengan anak buah kapal (ABK) sekitar 15 orang, bisa menangkap ikan mengarungi laut lepas.

Pada kunjungan tersebut Kepala BKP Provinsi Jateng Ir Gayatri Indah Cahyani berjanji akan memberikan bantuan sebesar Rp 20 juta pada April mendatang. Dana tersebut untuk pembelian gabah dari masyarakat. Ditambahkan bahwa tahun 2009 lalu, pihaknya memberikan bantuan pembangunan beberapa lumbung, tiap lubung besarnya Rp 20 juta
Pada kesempatan yang sama Bupati Purworejo melaporkan bahwa skala prioritas pembangunan Kabupaten Purworejo salah satunya Pembangunan bidang pertanian dalam arti luas.

Dalam RPMJD 2010-2015, Purworejo juga diarahkan untuk menuju daerah agribisnis. Hal itu utuk mendukung slogan Gubernur Jawa Tengah “Bali Desa Bangun Desa”.
Dilaporkan oleh bupati bahwa luas total lumbung desa yang ada di Kabupaten Purworejo sebanyak 394 unit. Dari jumlah itu, sejak tahun 2007 -2011 sejumlah 60 buah telah dibangun dari berbagai sumber dana. Kapasitas lumbung mampu menampung 20-40 ton gabah. Pada tahun 2011, telah dibangun gudang cadangan pangan satu unit, berkapasitas 70-100 ton gabah melalui DAK.
Berlanggan artikel Blogtegal via e-Mail