Yulianto (35) warga RT 01 RW 02 Desa
Wonosido, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo tewas mengenaskan setelah
dibakar oleh warga Desa Pamrihan, Kecamatan Pituruh Kamis (21/2) sekitar pukul 18.00 WIB. Sebelum
dibakar massa, pria pengangguran yang di kenal suka malak dan memukuli orang
ini terlebih dulu dipukuli puluhan warga hingga sekarat.
Diduga aksi tersebut sebagai
balas dendam lantaran ulah preman kampung itu sudah sangat meresahkan warga. Menurut
Kepala Desa Wonosido, Sutopo (52), kejadian bermula saat Yulianto pulang dari
rumah tetangga yang sedang punya hajatan sekitar pukul 15.00 WIB. Ditengah
perjalanan Yulianto berpapasan dengan Dudu, warga Desa Pamrihan.
Tidak diketahui penyebabnya,
Yulianto yang terkenal sok jagoan itu kemudian memukul Dudu. Tidak terima
perlakuan Yulianto, Dudu kemudian mengadu kepada warga Desa Pamrihan yang lain.
Beberapa saat kemudian puluhan warga Desa Pamrihan mendatangi Desa Wonosido
untuk mencari Yulianto. Namun pencarian puluhan warga tersebut tidak membuahkan
hasil lantaran Yulianto sudah keburu kabur ke rumah salah satu familinya di
Desa Karang Gedang.
Tak ingin pencarianya sia-sia,
puluhan warga yang sudah emosi itu kemudian memburu Yulianto di Desa Karang
Gedang. Puluhan warga akhirnya berhasil menemukan Yulianto yang sedang
bersembunyi di bawah kolong tempat tidur milik salah satu familinya yang
bernama Daslah. Tanpa dikomando dua kali puluhan warga langsung menghajar
Yulianto hingga babak belur.
Tak puas, puluhan warga kemudian
menyeret Yulianto hingga perbatasan Desa Wonosido dengan Pamrihan. Di tempat
yang sepi tersebut, puluhan warga yang sudah kalap kembali memukuli Yulianto.
Aksi main hakim sendiri tak berhenti sampai disitu. Melihat korbanya sudah
tergeletak tak bergerak, massa kemudian meletakan tubuh Yulianto diatas
tumpukan kayu dan ban bekas lantas dibakar.
Begitu api membakar tubuh
Yulianto warga kemudian membubarkan diri pulang ke Desa Pamrihan. “Tidak jelas
apakah saat dibakar Yulianto masih hidup atau sudah mati. Tapi yang pasti saat
saya mendapat laporan dan mendatangi lokasi tubuh Yulianto sudah hangus dan
tidak bernyawa lagi,” terang Sutopo.
Dari informasi yang dihimpun
dilapangan, selama ini korban memang tidak disukai oleh warga. Sebelum
peristiwa pembakaran, sebenarnya korban sudah beberapa kali membuat surat
pernyataan yang intinya tidak akan berbuat onar lagi. Sayangnya berulang kali
pula korban melanggar surat pernyataan tersebut sehingga membuat warga lainya
merasa resah. Untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian, jenazah korban
yang sempat dilarikan ke RS Saras Husada Purworejo kini dibawa ke RS Sardjito
Yogyakarta untuk kepentingan autopsi.
Kasus tersebut kini tengah
ditangani oleh Polres Purworejo. Sementara itu, Mirman (52) paman Yulianto
mengaku pasrah dan menerima musibah tersebut. Hanya saja yang membuat keluarga
bersedih kenapa warga begitu tega membakar Yulianto yang sudah tidak berdaya. Kesedihan
keluarga semakin bertambah mengingat dalam waktu dekat ini, tepatnya Selasa (
26/2) Yulianto akan menikah dengan wanita pujaanya. “Segala keperluan
pernikahaan termasuk undangan sudah disebar dan tinggal menunggu harinya saja, “
papar Mirman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar