Sebanyak 650 prajurit Batalyon
Infantri (Yonif) 412 Raider Kostrad dan kesatuan lainnya, diberangkatkan ke
Provinsi Papua. Mereka tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan
(Satgas Pamtas) Republik Indonesia dengan Papua Nugini.
Pelepasan dilakukan dalam sebuah
upacara di alun-alun Purworejo, Senin (28/1), dengan inspektur upacara Dandim
0708/Purworejo Letkol Inf Ary Sundoro SSos. Membacakan sambutan Bupati
Purworejo, Dandim mengungkapkan keamanan wilayah perbatasan selalu menjadi
perhatian setiap pemerintah yang wilayah negaranya berbatasan langsung dengan
negara lain. Kesadaran akan adanya persepsi wilayah perbatasan antar negara
telah mendorong perumus kebijakan untuk mengembangkan suatu kajian tentang
penataan wilayah perbatasan yang dilengkapi dengan perumusan sistem
keamanannya.
Hal ini menjadi isu strategis
karena penataan kawasan perbatasan terkait dengan proses nation state building
terhadap kemunculan potensi konflik internal di suatu negara dan bahkan pula
dengan negara lainnya. Penanganan perbatasan negara, pada hakekatnya merupakan
bagian dari upaya perwujudan ruang wilayah nusantara sebagai satu kesatuan
geografi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
Dikatakan bahwa apa yang akan
dikerjakan para prajurit selama menjadi personil Satgas Pamtas, merupakan
bagian dari pelaksanaan tugas negara dan tidak semua prajurit mendapatkan
kesempatan itu. “Oleh karena itu, kesempatan ini hendaknya bisa dijadikan
motivasi untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara, sekaligus
menumbuhkan kebanggaan bagi keluarga, kesatuan dan juga termasuk masyarakat
Kabupaten Purworejo dimana markas Yonif 412/KOSTRAD berada,” harapnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga
berpesan agar para prajurit senantiasa menjaga kesehatan dan kebugaran,
mengingat medan di daerah perbatasan yang pasti sangat berat. “Selain itu tak
kalah pentingnya adalah selalu menjaga sikap dan perilaku dalam bergaul dengan
penduduk setempat, agar tidak menimbulkan berbagai hal yang tidak kita inginkan
bersama,” pesannya.
Komandan Yonif 412 Raider Mayor
(Inf) M Taufiq Zega mengatakan, pasukan yang bertugas itu sebagian besar dari batalyon
yang dipimpinnya. "Penugasan ini merupakan gabungan, namun 90 persen
berasal dari Yonif 412," katanya kepada wartawan, usai upacara pelepasan
pasukan, Senin (28/1).
Menurutnya, pasukan akan bertugas
selama enam bulan di wilayah Kabupaten Jayapura dan Kerom. Fokus penugasan,
lanjutnya, pada usaha mengamankan perbatasan dan menjaga ketertiban teritorial
wilayah itu. Dikatakan, penugasan itu tidak terkait dengan kondisi keamanan di
wilayah Papua. "Kami nilai kondisi keamanan Papua aman, tidak ada gejolak
yang menonjol," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar