Lumbung desa sebagai tempat penampungan persediaan gabah bagi
masyarakat desa setempat, ternyata memang ada. Nama itu sering di
sebut-sebut masyarakat luas sejak puluhan tahun silam, dikelola oleh dan
untuk masyarakat desa sendiri. Keberadaannya ternyata sangat bermanfaat
dan perlu diberdayakan.
Pernyataan tersebut ditegaskan oleh Gubernur Jawa Tengah H Bibit
Waluyo, di sela-sela monitoring lumbung desa “Gemah Ripah” di Desa
Tanjungrejo Kecamatan Bayan, pekan lalu. Hadir mendampngi Gubernur,
Kepala BKP Prop Jateng Ir Gayatri Indah Cahyani, Assisten II Setda Drs
Sriyati MM, Kepala Biro Produksi BKP Supardiman SH MSi, dan Kabiro Humas
Drs Agus Utomo. Gubernur beserta rombongan diterima Bupati Purworejo
Drs H Mahsun Zain MAg, Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan
Pangan (BPPKT) Ir Suhardiyanto MM, Plt Asisten II Ir Jumali serta
masyarakat setempat.
Gubernur tiba di Desa Tanjungrejo sekitar pukul 15.30, setelah
menghadiri panen raya padi oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono, di
Kabupaten Sragen. Dari kegiatan tesebut, diagendakan esok harinya
Gubernur ke Kebumen dan Cilacap untuk menyerahkan bantuan kapal motor
berkekuatan 30 GT.
Diakui oleh Gubernur bahwa keberadaan lumbung desa ternyata sangat
bermanfaat dan menjadi kebutuhan masyarakat setempat. Untuk itu ia minta
agar keberadaannya diberdayakan, karena bisa berfungsi sebagai bulognya
desa. Di saat masyaraakat desa setempat panen padi, bisa menampung
gabah masyarakat setempat dengan harga yang wajar. Sebaliknya di saat
masyarakat setempat paceklik, bisa mengeluarkan persediaan gabah yang
ada untuk dipinjamkan kepada kepada warganya dengan harga yang murah.
“Mengenai mekanisme pengelolaan, kita serahkan sepenuhnya kepada
masyarakat. Yang jelas lumbung desa hidup bersama dengan dinamika
masyarakat setempat,”katanya.
Lebih jauh Gubernur meminta kepada seluruh masyarakat agar
memanfaatkan potensi tanah di sekitar rumahnya. Ia berharap jangan ada
sejengkal tanah yang tidak ditanami. Selain tanaman padi, polowijo,
sayur-sayuran, juga tanaman lain. Sehingga saat satu jenis tanaman habis
panen, jenis lainnya menyusul panen. Hal itu untuk mendukung ketahanan
pangan nasional.
Menyinggung rencana pemberian bantuan kapal penangkap ikan kepada dua
kabupaten, ia juga berjanji akan mengusahakan bantuan bila Purworejo
membutuhkan. Sebab dari rencana 40 kapal bantuan pusat hingga tahun
2014, penyerahan di Kebumen dan Cilacap baru yang ke 15 kapal. Kapal
berkekuatan 30 GT, dengan anak buah kapal (ABK) sekitar 15 orang, bisa
menangkap ikan mengarungi laut lepas.
Pada kunjungan tersebut Kepala BKP Provinsi Jateng Ir Gayatri Indah
Cahyani berjanji akan memberikan bantuan sebesar Rp 20 juta pada April
mendatang. Dana tersebut untuk pembelian gabah dari masyarakat.
Ditambahkan bahwa tahun 2009 lalu, pihaknya memberikan bantuan
pembangunan beberapa lumbung, tiap lubung besarnya Rp 20 juta
Pada kesempatan yang sama Bupati Purworejo melaporkan bahwa skala
prioritas pembangunan Kabupaten Purworejo salah satunya Pembangunan
bidang pertanian dalam arti luas.
Dalam RPMJD 2010-2015, Purworejo juga
diarahkan untuk menuju daerah agribisnis. Hal itu utuk mendukung slogan
Gubernur Jawa Tengah “Bali Desa Bangun Desa”.
Dilaporkan oleh bupati bahwa luas total lumbung desa yang ada di
Kabupaten Purworejo sebanyak 394 unit. Dari jumlah itu, sejak tahun 2007
-2011 sejumlah 60 buah telah dibangun dari berbagai sumber dana.
Kapasitas lumbung mampu menampung 20-40 ton gabah. Pada tahun 2011,
telah dibangun gudang cadangan pangan satu unit, berkapasitas 70-100 ton
gabah melalui DAK.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar