Arif Suharto (42) alias Nur
Candra, warga RT 01 RW 06 Kelurahan Pangenrejo, Kecamatan/Kabupaten Purworejo
ditangkap Tim Densus 88 Mabes Polri Selasa (16/9)sekitar pukul 04.00 WIB. Arif
yang sehari-harinya sebagAI penjual susu kedelai itu ditangkap karena diduga
sebagai anggota teroris dan pernah membantu Noordin M Top. Arif ditangkap tak
jauh dari rumahnya saat hendak berangkat berjualan dengan menggunakan sepeda
motor . Tak ada perlawanan dalam penyergapan tersebut. Setelah ditangkap Arif
Suharto langsung dibawa ke Yogyakarta.
Wakapolres Purworejo Kompol Elfian
Rudi Harmoko menjelaskan, penangkapan terduga teroris Arif Suharto langsung
ditangani oleh Mabes Polri dan tidak melibatkan polisi Purworejo. Sebelum
penangkapan terlebih dulu Densus melakukan penyelidikan terhadap keberadaan
pelaku. “Mengenai barang bukti apa yang dibawa dan sejauh mana keterlibatan
pelaku dengan jaringan teroris Noordin M Top kami belum tahu persis,” kata
Wakapolres.
Disebutkan, dugaan sementara
keterlibatan Arif dengan kelompok Dr Azhari dan Noordin M Top karena ikut berperan
menyembunyikan kedua gembong teroris tersebut sebelum tewas dalam operasi penangkapan
di Malang beberapa tahun yang lalu. Dikatakan, Arif Suharto dan istrinya,
Aisyah Nur Hikmah (36)merupakan alumnus D-III Jurusan Manajemen Informatika
STMIK Pasuruan. Keduanya bukan warga asli Kelurahan Pangenrejo melainkan
sebagai pendatang.
Sejumlah warga mengatakan,
penangkapan Arif Suharto terjadi di Gang pinggir jalan Brigjend Katamso atau
Jalan Raya Purworejo-Yogyakarta. Berjarak sekitar 500 meter dari rumah Arif
Suharto. Waktu itu Arif Suharto sedang berangkat mengantar susu kedelai ke para
pelangganya di Pasar Suronegaran. Warga bercerita, sewaktu Arif Suharto
mengendarai sepeda motor Honda Supra X 125 tiba-tiba dihadang oleh tiga orang
bertubuh tegap. Dua orang langsung memegang tangan Aris Suharto dan memasukan
ke dalam mobil. “Awalnya kami menduga ada kejadian kecelakaan dan pelakunya
hendak kabur. Tapi beberapa saat kemudian kami baru tahu kalau itu adalah operasi
penangkapan anggota teroris,” ungkap warga sekitar.
Dari pengakuan tetangga, selama
ini Aris Suharto dan istrinya dikenal sebagai orang mudah bergaul. Arif dan
istrinya juga aktif dan membaur dengan segala kegiatan kampung. Oleh sebab itu
warga mengaku sangat kaget dan tidak menduga jika orang yang selama ini dikenal
ramah adalah anggota teroris. “Kaget dan tidak menyangka, soalnya selama ini
orang biasa-biasa saja nggak ada yang aneh,” ujar warga.
Menurut warga, mereka tidak tahu
persisi kapan Arif Suharto dan istrinya tinggal di Kelurahan Pangenrejo. Ada
beberapa warga mengatakan jika Arif sudah tujuh tahun tinggal di daerah
tersebut. Namun ada juga yang menyebut Arif baru empat tahun berdomisili di
daerah mereka. Sebelumya kata warga, Arif Suharto dan Istrinya tinggal di wilayah
RT 01 RW 05. “ Namun sejak beberapa tahun lalu Arif Suharto dan istrinya pindan
dan membangun rumah disini, “ kata warga.
Sementara itu, Aisyah, istri Arif
Suharto mengaku syok dengan penangkapan suaminya. Aisyah juga tidak mengira
kalau suaminya akan ditangkap Densus 88 karena diduga terlibat kegiatan
teroris. “Saya pasrah saja mudah-mudahan suami saya tidak bersalah dan segera
bisa pulang,” ucap Aisyah. Dari hasil perkawinan dengan Aisyah, Arif Suharto
dikarunia lima orang anak.