Senin, 29 September 2014

Penjual Susu Kedelai Ditangkap Tim Densus 88 Mabes Polri



Arif Suharto (42) alias Nur Candra, warga RT 01 RW 06 Kelurahan Pangenrejo, Kecamatan/Kabupaten Purworejo ditangkap Tim Densus 88 Mabes Polri Selasa (16/9)sekitar pukul 04.00 WIB. Arif yang sehari-harinya sebagAI penjual susu kedelai itu ditangkap karena diduga sebagai anggota teroris dan pernah membantu Noordin M Top. Arif ditangkap tak jauh dari rumahnya saat hendak berangkat berjualan dengan menggunakan sepeda motor . Tak ada perlawanan dalam penyergapan tersebut. Setelah ditangkap Arif Suharto langsung dibawa ke Yogyakarta.
Wakapolres Purworejo Kompol Elfian Rudi Harmoko menjelaskan, penangkapan terduga teroris Arif Suharto langsung ditangani oleh Mabes Polri dan tidak melibatkan polisi Purworejo. Sebelum penangkapan terlebih dulu Densus melakukan penyelidikan terhadap keberadaan pelaku. “Mengenai barang bukti apa yang dibawa dan sejauh mana keterlibatan pelaku dengan jaringan teroris Noordin M Top kami belum tahu persis,” kata Wakapolres.
Disebutkan, dugaan sementara keterlibatan Arif dengan kelompok Dr Azhari dan Noordin M Top karena ikut berperan menyembunyikan kedua gembong teroris tersebut sebelum tewas dalam operasi penangkapan di Malang beberapa tahun yang lalu. Dikatakan, Arif Suharto dan istrinya, Aisyah Nur Hikmah (36)merupakan alumnus D-III Jurusan Manajemen Informatika STMIK Pasuruan. Keduanya bukan warga asli Kelurahan Pangenrejo melainkan sebagai pendatang.
Sejumlah warga mengatakan, penangkapan Arif Suharto terjadi di Gang pinggir jalan Brigjend Katamso atau Jalan Raya Purworejo-Yogyakarta. Berjarak sekitar 500 meter dari rumah Arif Suharto. Waktu itu Arif Suharto sedang berangkat mengantar susu kedelai ke para pelangganya di Pasar Suronegaran. Warga bercerita, sewaktu Arif Suharto mengendarai sepeda motor Honda Supra X 125 tiba-tiba dihadang oleh tiga orang bertubuh tegap. Dua orang langsung memegang tangan Aris Suharto dan memasukan ke dalam mobil. “Awalnya kami menduga ada kejadian kecelakaan dan pelakunya hendak kabur. Tapi beberapa saat kemudian kami baru tahu kalau itu adalah operasi penangkapan anggota teroris,” ungkap warga sekitar.
Dari pengakuan tetangga, selama ini Aris Suharto dan istrinya dikenal sebagai orang mudah bergaul. Arif dan istrinya juga aktif dan membaur dengan segala kegiatan kampung. Oleh sebab itu warga mengaku sangat kaget dan tidak menduga jika orang yang selama ini dikenal ramah adalah anggota teroris. “Kaget dan tidak menyangka, soalnya selama ini orang biasa-biasa saja nggak ada yang aneh,” ujar warga.
Menurut warga, mereka tidak tahu persisi kapan Arif Suharto dan istrinya tinggal di Kelurahan Pangenrejo. Ada beberapa warga mengatakan jika Arif sudah tujuh tahun tinggal di daerah tersebut. Namun ada juga yang menyebut Arif baru empat tahun berdomisili di daerah mereka. Sebelumya kata warga, Arif Suharto dan Istrinya tinggal di wilayah RT 01 RW 05. “ Namun sejak beberapa tahun lalu Arif Suharto dan istrinya pindan dan membangun rumah disini, “ kata warga.
Sementara itu, Aisyah, istri Arif Suharto mengaku syok dengan penangkapan suaminya. Aisyah juga tidak mengira kalau suaminya akan ditangkap Densus 88 karena diduga terlibat kegiatan teroris. “Saya pasrah saja mudah-mudahan suami saya tidak bersalah dan segera bisa pulang,” ucap Aisyah. Dari hasil perkawinan dengan Aisyah, Arif Suharto dikarunia lima orang anak.





Berlanggan artikel Blogtegal via e-Mail